Semarang – Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Walisongo Semarang berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih total pendapatan mencapai Rp 486.555.000 pada semester pertama tahun 2025. Angka fantastis ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam layanan pendidikan bahasa yang dikelola institusi tersebut.
Daviq Rizal, M.Pd., selaku Kepala PPB UIN Walisongo, menyampaikan rasa cukup bangga atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, semester pertama 2025 menjadi periode yang cukup produktif bagi PPB. Pendapatan hampir setengah miliar rupiah ini merupakan bukti nyata kepercayaan civitas akademika UIN Walisongo dan masyarakat terhadap kualitas layanan bahasa yang kami tawarkan,” ungkapnya dengan antusias.
Layanan Tes Dominasi Pendapatan dengan 3.830 Peserta
Kontributor terbesar pendapatan PPB berasal dari layanan tes TOEFL dan IMKA yang mencapai Rp 344.385.000 atau sekitar 70,8% dari total pendapatan. Layanan ini berhasil melayani 3.830 peserta selama periode Januari hingga Juni 2025.
Zainurrakhmah M.A., selaku Koordinator Tes IMKA, menjelaskan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi sepanjang semester. “Kami melihat tren positif, terutama dari kalangan mahasiswa S1 yang mencapai 3.537 peserta. Ini menunjukkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya kemampuan bahasa dalam dunia akademik dan profesional,” jelasnya.
Sementara itu, Sari Dewi Noviyanti M.Pd., Koordinator Kursus Bahasa Inggris dan Tes TOEFL, menambahkan bahwa bulan Juni menjadi puncak pencapaian dengan 880 peserta dan pendapatan Rp 66.000.000. “Strategi pemasaran yang tepat dan kualitas layanan yang konsisten menjadi kunci sukses pencapaian ini,” ungkapnya.
Program Kursus Berkontribusi Rp 130 Juta dengan 280 Peserta
Layanan kursus bahasa menyumbang Rp 130.950.000 dari total pendapatan, dengan melayani 280 peserta. Program Matrikulasi menjadi primadona dengan 163 peserta dan kontribusi pendapatan terbesar senilai Rp 81.500.000.
Fatimah Azzahra Mutmainah M.Pd., Koordinator Kursus IMKA (Bahasa Arab), menyatakan kepuasannya terhadap respons positif peserta kursus bahasa Arab. “Program kursus IMKA kami berhasil menarik 31 peserta dengan pendapatan Rp 13.950.000. Ini membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap bahasa Arab terus meningkat,” paparnya.
Tim staf PPB yang terdiri dari Muhammad Qomarudin, Uscan Wintomo, dan Sri Purwati juga berperan vital dalam mengelola administrasi dan operasional harian yang mendukung kelancaran seluruh program.
Layanan Terjemahan Tumbuh Pesat dengan 84 Transaksi
Meski kontribusinya relatif kecil, layanan terjemahan menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan dengan total pendapatan Rp 11.220.000 dari 84 transaksi. Layanan ini mencakup terjemahan dalam bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia.
Julananda Putri Sahasti M.Pd., Koordinator Terjemahan Bahasa Inggris, menekankan pentingnya layanan ini bagi mahasiswa dan dosen. “Februari menjadi bulan terbaik dengan 20 transaksi dan pendapatan Rp 4.795.000. Kami terus berkomitmen memberikan layanan terjemahan berkualitas tinggi,” jelasnya.
Noor Amalia Chusna M.Ling., Koordinator Terjemahan Bahasa Indonesia, menambahkan bahwa diversifikasi layanan terjemahan menjadi kekuatan PPB. “Kombinasi layanan terjemahan dan proofreading dalam berbagai bahasa memberikan solusi komprehensif bagi kebutuhan akademik civitas universitatis,” ungkapnya.
Tren Positif dan Proyeksi Masa Depan
Analisis data menunjukkan tren yang sangat positif, dengan Kuartal I (Januari-Maret) mencapai Rp 181.740.000 dan Kuartal II (April-Juni) meraih Rp 162.645.000. Meski terjadi sedikit penurunan di kuartal kedua, secara keseluruhan performa semester pertama dinilai sangat memuaskan.
Kepala PPB Daviq Rizal optimis terhadap proyeksi semester kedua. “Pencapaian semester pertama ini menjadi fondasi kuat untuk target yang lebih ambisius di semester kedua. Kami akan terus berinovasi dalam pelayanan dan mengembangkan program-program baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk tes TOEFL-like dan IMKA online untuk masyarakat umum dan alumni,” pungkasnya.
Dengan pencapaian hampir setengah miliar rupiah di semester pertama, PPB UIN Walisongo Semarang membuktikan diri sebagai pusat unggulan pengembangan bahasa yang tidak hanya berkontribusi pada pendidikan bahasa berkualitas, tetapi juga pada Penambahan Pendapatan PNBP Operasional dan pemasukan BLU.