Semarang, 10 Desember 2025 – Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Walisongo Semarang menerima kunjungan benchmarking dari Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa Universitas Tidar Magelang pada Rabu (10/12/2025) pukul 10.00 WIB. Kegiatan yang berlangsung di Ruang 2.4 Lantai 2 Gedung PPB ini menghadirkan delapan delegasi dari Universitas Tidar yang dipimpin langsung oleh Kepala UPA Bahasa, Dr. Farikah, S.Pd., M.Pd.
Kunjungan ini bertujuan untuk diskusi mendalam terkait pengembangan dan strategi pengelolaan Tes Kemahiran Bahasa, meliputi Institutional TOEFL ITP, TOEFL, TOEIC, dan BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Delegasi Universitas Tidar yang hadir terdiri dari akademisi dan tenaga kependidikan, antara lain Sri Wulandari, S.S., M.Hum. (Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia), Syahrul Muttaqin, S.Pd. (Staf UPA TIK), serta empat staf UPA Bahasa: Putri Ana Nurimani, Afin Prasetya Budi, Mudiyati Sembodo, dan Indra Sukmandanu.

Inovasi Sistem Tes Online Berbasis Moodle dengan Proctoring
Dalam sesi diskusi, PPB UIN Walisongo mempresentasikan inovasi sistem tes online berbasis Moodle yang telah diimplementasikan untuk tes TOEFL-like dan IMKA (tes kemahiran bahasa Arab). Daviq Rizal, M.Pd., memaparkan keunggulan sistem yang mengintegrasikan platform Moodle dengan Safe Exam Browser dan fitur proctoring untuk menjaga integritas akademik.
“Kami menggunakan sistem pengawasan ganda: webcam laptop melalui Safe Exam Browser untuk merekam wajah dan layar peserta, serta Zoom meeting untuk mengawasi area kerja eksternal,” jelas Daviq Rizal dalam presentasinya.
Sistem ini dirancang dengan konfigurasi ketat, termasuk protokol file SEB khusus per sesi, persyaratan ruangan tenang, verifikasi identitas asli, dan koneksi internet stabil. Kapasitas maksimal 20 peserta per breakout room Zoom memastikan pengawasan yang efektif dan personal.
Layanan Komprehensif PPB UIN Walisongo
PPB UIN Walisongo juga memperkenalkan ragam layanan yang telah dikembangkan, meliputi tes kemampuan bahasa seperti WEPT (Walisongo English Proficiency Test), IMKA, dan TOEFL ITP dengan sistem offline dan online, program kursus TOEFL, IMKA, English for Kids, Teens, dan University, layanan terjemahan dan proofreading untuk bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, serta tes online dengan sistem proctoring melalui platform elearningppb.walisongo.ac.id.
Salah satu inovasi menarik adalah program WEPT-IMKA Hybrid untuk mahasiswa baru tahun 2026, yang menggabungkan kenyamanan teknologi dengan pengawasan langsung. Peserta mengerjakan soal melalui smartphone Android di ruang ujian dengan pengawasan proktor, lengkap dengan fitur auto-save, hasil cepat, dan randomisasi soal untuk menjamin keadilan.
Rencana Pengembangan Self-Access Center 2026
Dalam diskusi, PPB UIN Walisongo juga memaparkan rencana ambisius untuk tahun 2026 dengan menghadirkan Self-Access Center yang akan menjadi pusat pembelajaran bahasa mandiri yang lengkap dan modern. Fasilitas yang akan dibangun meliputi rak buku graded reading dengan koleksi bertingkat sesuai kemampuan pembelajar, area tempat membaca yang nyaman dilengkapi sofa untuk menciptakan suasana belajar yang santai dan kondusif, TV internasional untuk akses program berbahasa asing, hall untuk menonton film 3D yang dapat digunakan untuk diskusi film dan bedah buku, serta language café sebagai tempat makan yang santai untuk praktik berbahasa asing dalam suasana informal dan natural.
Konsep Self-Access Center ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar bahasa yang holistik, di mana mahasiswa dan civitas akademika dapat mengembangkan kemampuan bahasa secara mandiri dalam suasana yang menyenangkan dan mendukung. Language café khususnya akan menjadi ruang interaksi yang memungkinkan pembelajar mempraktikkan bahasa asing sambil menikmati makanan dan minuman, menciptakan lingkungan belajar yang alami dan tidak kaku.
Kolaborasi untuk Peningkatan Mutu Layanan
Kegiatan benchmarking ini diharapkan membuka peluang kolaborasi dan pertukaran praktik terbaik (best practices) antara kedua institusi. UPA Bahasa Universitas Tidar tertarik untuk mengadopsi sistem tes online dengan proctoring serta strategi pengelolaan program bahasa yang telah terbukti efektif di PPB UIN Walisongo.
“Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi kami untuk mempelajari sistem yang telah matang dan teruji. Kami berharap dapat mengimplementasikan sistem serupa di Universitas Tidar untuk meningkatkan kualitas layanan tes kemahiran bahasa,” ungkap Dr. Farikah.

Kegiatan benchmarking ditutup dengan komitmen kedua belah pihak untuk menjalin komunikasi berkelanjutan guna pengembangan mutu layanan bahasa di perguruan tinggi.
