Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia telah resmi mengumumkan pembukaan seleksi calon mahasiswa Indonesia ke Universitas Al-Azhar Kairo Mesir untuk tahun 2025. Pengumuman ini dikeluarkan pada tanggal 29 April 2025 dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal, Suyitno.
Seleksi ini diperuntukkan bagi lulusan Madrasah Aliyah dan Pendidikan Diniyah Formal Ulya/Satuan Pendidikan Muadalah yang ingin melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar. Proses seleksi akan dilaksanakan oleh Konsorsium Pusat Bahasa (KPB) PTKIN melalui Computer Based Test (CBT) dan wawancara.
Pendaftaran calon peserta akan dibuka pada tanggal 1-9 Mei 2025 melalui website resmi: https://diktis.kemenag.go.id/timteng12/2025/. Peserta yang dinyatakan lolos verifikasi berkas akan mendapatkan Virtual Account untuk pembayaran biaya seleksi sebesar Rp 300.000 pada tanggal 10 Mei 2025, dengan masa pembayaran hingga 14 Mei 2025.
Seleksi tahap pertama berupa tes kemampuan Bahasa Arab melalui CBT online akan dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2025, dengan pengumuman hasil pada 18 Mei 2025. Peserta yang lulus CBT akan mengikuti wawancara secara tatap muka pada tanggal 20-21 Mei 2025 di kampus lokasi pilihan saat mendaftar. Materi wawancara meliputi hafalan Al-Quran Juz 1, Qiroatul Kutub, dan wawasan keislaman dan kebangsaan. Pengumuman hasil akhir seleksi akan disampaikan pada tanggal 24 Mei 2025.
Salah satu lokasi penyelenggaraan tes adalah Pusat Pengembangan Bahasa UIN Walisongo Semarang. Bagi calon peserta yang memilih lokasi ini dapat menghubungi Muhammad Qomaruddin (082223334457) atau Uscan Wintomo (085799771983) untuk informasi lebih lanjut. Pusat Pengembangan Bahasa UIN Walisongo berlokasi di Kampus 3 Jl. Walisongo No.3-5, Tambakaji, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang.
Peserta yang dinyatakan lulus seleksi akan direkomendasikan ke Markaz Tathwir untuk mengikuti Ikhtibar Tahdid Mustawa dan tahapan selanjutnya. Perlu diketahui bahwa proses seleksi yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama hanya sampai pada tahap pengiriman nama peserta ke Markaz Tathwir, sedangkan proses pemberkasan dan pendaftaran ke Universitas Al-Azhar dilakukan secara mandiri oleh calon mahasiswa.
Program ini merupakan wujud dukungan Kementerian Agama terhadap minat masyarakat Indonesia yang semakin meningkat untuk melanjutkan studi ke Timur Tengah. Saat ini tercatat lebih dari 15.000 mahasiswa Indonesia telah belajar di berbagai perguruan tinggi di Timur Tengah dan Afrika, dengan sebagian besar berada di Mesir, Saudi Arabia, Sudan, Tunisia, Libanon, dan Syiria.