Semarang—Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) berkolaborasi dengan International Office (IO) UIN Walisongo Semarang selenggarakan uji coba bahan ajar fasilitasi pembelajaran BIPA hari ini (Sabtu, 16/11/2024). Kegiatan uji coba ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya dari Badan Bahasa Kemdikbudristek (sekarang berganti menjadi Kemendikdasmen) terkait sosialisasi uji coba bahan ajar fasilitasi pembelajaran BIPA. Uji coba bahan ajar ini menjadi salah satu agenda dari serangkaian kegiatan uji coba yang akan dilaksanakan.
Kegiatan uji coba bahan ajar hari ini diselenggarakan di Gedung Pusat Pengembangan Bahasa, Kampus 3 UIN Walisongo Semarang dengan melibatkan tiga orang fasilitator yang merupakan pengajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) serta mahasiswa asing sebanyak 28 orang. Kegiatan ini berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Adapun bahan ajar BIPA yang diujicobakan hari ini meliputi buku ajar dan video pembelajaran.
Kegiatan uji coba diawali dengan mengujicobakan buku ajar seri Legenda Nusantara, yang meliputi tiga buku ajar berjudul Danau Toba untuk pemelajar BIPA level 2, Batam untuk pemelajar BIPA level 2, serta Tengger untuk pemelajar BIPA level 3. Adapun secara teknis, mahasiswa asing dibagi menjadi tiga kelas sesuai dengan jenis buku dan levelnya, kemudian diminta untuk membaca cerita yang diberikan. Di setiap kelas, pemelajar didampingi oleh seorang fasilitator yakni pengajar BIPA dari Pusat Pengembangan Bahasa UIN Walisongo Semarang. Chyndy Febrindasari selaku koordinator BIPA pada PPB UIN Walisongo menyebutkan bahwa pemelajar BIPA dibagi sesuai dengan level buku ajar yang diujicobakan. “Mahasiswa yang berpartisipasi dalam uji coba hari ini sebelumnya pernah belajar BIPA dengan kami, sehingga kami sudah memiliki riwayat atau catatan akademiknya, untuk menentukan mereka dapat kami masukkan ke kelompok yang mana,” jelasnya. Ia pun menegaskan bahwa fasilitator adalah pengajar yang kompeten di bidangnya. “Pengajar BIPA yang kami pilih untuk kegiatan uji coba hari ini adalah pengajar yang memang sudah kompeten dan memiliki pengalaman yang cukup lama di bidang pengajaran BIPA,” tegasnya.
Dalam kegiatan uji coba buku ajar, pemelajar tidak hanya diminta membaca cerita, namun juga diminta untuk menceritakan kembali isi buku serta mengambil pesan moral dari cerita. Dalam satu buku ajar yang diujicobakan terdapat satu cerita utama, yang dibagi ke dalam tiga hingga empat subbagian cerita yang masih menjadi satu kesatuan utuh cerita. Setelah selesai, pemelajar kemudian diminta untuk mengisi kuisioner yang berisi evaluasi serta masukan terhadap konten serta keseluruhan buku ajar.
Adapun dalam uji coba video pembelajaran, mahasiswa yang masih terbagi dalam beberapa kelas diminta untuk mengamati sejumlah video pembelajaran yang dibuat oleh tim dari Badan Bahasa. Video tersebut berdurasi cukup pendek dan berisi visual yang menarik serta mendukung pembelajaran BIPA. Video tersebut memuat topik yang beragam, di antaranya Bir Pletok dan Bajigur, Memesan Makanan, Mengungkapkan Kondisi Tubuh, dan sebagainya. Pada kegiatan ini, mahasiswa juga diminta memberikan evaluasi dan masukan terkait video yang disajikan.
Julananda, sebagai salah satu pengajar BIPA menyebutkan bahwa bahan ajar sangat berperan penting dalam pembelajaran BIPA. “Adanya bahan ajar tentu sangat mendukung dalam pembelajaran BIPA. Apalagi jika berupa video yang menarik atau bahan bacaan berwarna tentu pemelajar akan lebih tertarik untuk belajar. Selain itu, cerita yang kaya dengan kearifan lokal juga diperlukan agar pemelajar dapat mengenal kekayaan budaya di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Risky Soffyana (pengajar BIPA) juga menyebutkan bahwa penting pula untuk menyiapkan tes yang objektif bagi pemelajar BIPA. “Setelah uji coba bahan ajar, bagus sekali dilanjutkan dengan uji coba tes. Selain bahan ajar yang representatif, tes yang objektif juga sangat mendukung bagi pembelajaran BIPA”, ujarnya.
Seperti yang telah disebutkan, uji coba bahan ajar BIPA ini menjadi salah satu rangkaian uji coba yang akan dilakukan. Senin (18/11/2024) besok, kegiatan juga akan dilanjutkan dengan uji coba Tes Penempatan (TP) dan Tes Evaluasi Belajar (TEB) BIPA bersama dengan tim dari Badan Bahasa. (CC)